Meningkatkan Kompetensi Guru SD, SMP, dan SMA di Indonesia: Menuju Merdeka Belajar dan Kompetensi Siswa yang Lebih Baik
Pendidikan adalah salah satu fondasi penting dalam pembangunan suatu negara, dan guru adalah pemain kunci dalam proses ini. Di Indonesia, tingkat pendidikan dasar dan menengah sangat bergantung pada kompetensi guru di tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Untuk mencapai visi “Merdeka Belajar” dan meningkatkan kemampuan siswa, perlu upaya serius untuk meningkatkan kompetensi guru di semua tingkatan.
- Pelatihan dan Pengembangan Profesional
Salah satu langkah utama dalam meningkatkan kompetensi guru adalah melalui pelatihan dan pengembangan profesional yang berkelanjutan. Program-program ini harus dirancang untuk mengakomodasi perkembangan dalam kurikulum dan metode pengajaran yang terus berubah. Merdeka Belajar memungkinkan guru untuk mengambil peran aktif dalam perencanaan pembelajaran, dan mereka harus dibekali dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan.
- Kurikulum yang Terkini dan Relevan
Kurikulum yang terkini dan relevan adalah aspek penting dalam meningkatkan kompetensi guru. Dengan diperkenalkannya Kurikulum 2013 dan kemudian Merdeka Belajar, guru harus memahami secara mendalam struktur dan pendekatan kurikulum tersebut. Ini akan memungkinkan mereka untuk merancang pembelajaran yang lebih menarik, berfokus pada keterampilan dan pemahaman yang lebih luas.
- Keterampilan Teknologi dan Literasi Digital
Mengikuti perkembangan teknologi adalah kunci dalam pendidikan modern. Guru harus dibekali dengan keterampilan teknologi dan literasi digital yang memadai untuk memfasilitasi pembelajaran yang lebih efektif. Kemampuan menggunakan perangkat lunak pendidikan, platform daring, dan media digital adalah keahlian yang semakin penting.
- Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah bagian integral dalam Merdeka Belajar. Guru perlu memiliki pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai moral dan karakter yang harus ditanamkan dalam siswa. Mereka harus dapat mengintegrasikan pembelajaran karakter ke dalam materi pelajaran sehingga siswa dapat tumbuh menjadi individu yang berkualitas.
- Kolaborasi dan Sharing Best Practices
Kolaborasi antar guru dan berbagi praktik terbaik adalah cara lain untuk meningkatkan kompetensi. Sekolah dan pemerintah dapat menggalakkan pertukaran ide, pengalaman, dan sumber daya antara guru di berbagai sekolah dan wilayah. Ini akan membantu dalam merancang strategi yang lebih efektif dan efisien.
- Evaluasi Kinerja Guru
Penting untuk memiliki sistem evaluasi kinerja guru yang adil dan akuntabel. Evaluasi ini harus mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kemampuan mengajar, penggunaan teknologi, penerapan kurikulum, dan kontribusi terhadap perkembangan siswa. Dengan evaluasi yang baik, guru akan merasa termotivasi untuk terus meningkatkan kompetensi mereka.
Meningkatkan kompetensi guru di SD, SMP, dan SMA di Indonesia adalah investasi jangka panjang dalam masa depan pendidikan negara. Dengan guru yang lebih berkualitas, siswa akan memiliki akses ke pendidikan yang lebih baik, yang selaras dengan visi Merdeka Belajar. Dalam upaya ini, kolaborasi antara pemerintah, sekolah, guru, dan komunitas pendidikan sangat penting untuk mencapai hasil yang signifikan dan memastikan bahwa kemampuan siswa semakin meningkat.
Menuju Pendidikan Unggul: Meningkatkan Kompetensi Guru SD, SMP, dan SMA/SMK dalam Konteks Kurikulum Merdeka Belajar
Pendidikan merupakan salah satu fondasi terpenting dalam pembangunan suatu bangsa. Di Indonesia, upaya peningkatan kualitas pendidikan telah menjadi fokus yang semakin mendalam, terutama dengan diperkenalkannya kurikulum baru yang dikenal sebagai “Merdeka Belajar.” Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas dan meningkatkan kemampuan siswa di semua jenjang, perlu dilakukan perubahan signifikan dalam kompetensi guru di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
- Penguatan Pendidikan Formal Guru
Peningkatan kompetensi guru merupakan langkah pertama dalam meraih visi pendidikan yang lebih baik di Indonesia. Ini mencakup peningkatan pendidikan formal guru, baik melalui program sarjana pendidikan maupun program pendidikan lanjutan seperti magister dan doktor. Guru yang memiliki landasan pendidikan yang kuat dapat lebih efektif dalam mengajar dan memahami metode pembelajaran yang tepat untuk siswa mereka.
- Pelatihan dan Pengembangan Profesional
Selain pendidikan formal, pelatihan dan pengembangan profesional guru sangat penting. Merdeka Belajar memungkinkan guru untuk mengambil peran aktif dalam perencanaan pembelajaran, dan oleh karena itu, mereka perlu diberikan pelatihan yang mendukung peran ini. Pelatihan ini dapat mencakup metode pembelajaran terbaru, manajemen kelas, dan keterampilan interaksi sosial.
- Adaptasi Terhadap Kurikulum Merdeka Belajar
Kurikulum Merdeka Belajar mengusung pendekatan pembelajaran yang lebih kontekstual dan berorientasi pada pengembangan keterampilan siswa. Guru di semua tingkatan harus dapat memahami dan mengimplementasikan kurikulum ini dengan baik. Ini mencakup pengenalan materi pembelajaran yang lebih luas dan mendalam, serta kemampuan merancang pembelajaran yang menarik dan relevan untuk siswa.
- Kemampuan Menggunakan Teknologi Pendidikan
Dalam era digital, guru harus memiliki kemampuan dalam penggunaan teknologi pendidikan. Mereka perlu mampu memanfaatkan alat-alat pembelajaran daring, platform belajar online, dan perangkat lunak pendidikan untuk memperkaya pengalaman belajar siswa. Pelatihan dalam literasi digital dan penggunaan teknologi pendidikan harus diberikan kepada guru.
- Pembelajaran Kolaboratif dan Inovatif
Pendekatan pembelajaran kolaboratif dan inovatif adalah inti dari Merdeka Belajar. Guru perlu memahami bagaimana mendukung siswa untuk bekerja sama, berpikir kritis, dan memecahkan masalah. Mereka harus mendorong inovasi dalam pembelajaran, sehingga siswa dapat menjadi pribadi yang kreatif dan adaptif.
- Evaluasi Kinerja Guru yang Akurat
Evaluasi kinerja guru adalah alat penting dalam memastikan kualitas pendidikan. Evaluasi harus dilakukan dengan cermat dan adil, mempertimbangkan aspek seperti kemampuan mengajar, pencapaian siswa, partisipasi dalam pengembangan kurikulum, dan kontribusi terhadap perkembangan sekolah. Guru yang berkualitas akan termotivasi untuk terus meningkatkan kompetensi mereka.
- Pemberian Insentif yang Pantas
Meningkatkan kompetensi guru juga harus disertai dengan pemberian insentif yang pantas. Ini bisa berupa kenaikan gaji, penghargaan, atau fasilitas kerja yang lebih baik. Dengan memberikan insentif yang sesuai, pemerintah dan lembaga pendidikan dapat memotivasi guru untuk terus belajar dan mengembangkan kualitas mereka.
- Kolaborasi Antar Sekolah dan Wilayah
Kolaborasi antara sekolah dan wilayah sangat penting dalam upaya peningkatan kompetensi guru. Pertukaran ide, pengalaman, dan sumber daya antara sekolah-sekolah dan guru di berbagai tempat dapat memperkaya pendekatan pembelajaran dan menghasilkan inovasi yang lebih baik.
Peningkatan kompetensi guru di SD, SMP, dan SMA/SMK adalah langkah kunci dalam mencapai visi Merdeka Belajar dan meningkatkan kemampuan siswa di sekolah. Guru yang kompeten dapat memberikan pengajaran yang lebih efektif, mendukung perkembangan siswa, dan membantu menciptakan generasi yang siap menghadapi masa depan. Oleh karena itu, pemerintah, sekolah, guru, dan masyarakat perlu bersatu untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang memungkinkan guru untuk terus belajar, berkembang, dan menginspirasi siswa untuk mencapai potensi terbaik mereka.
Untuk mencapai upaya peningkatan kompetensi guru di tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), penting untuk memahami dan mengintegrasikan empat kompetensi guru yang diberikan dalam artikel yang dapat diakses melalui link ini. Keempat kompetensi tersebut adalah sebagai berikut:
- Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru dalam merancang pembelajaran yang efektif dan mendukung perkembangan siswa. Dalam konteks Merdeka Belajar, guru harus mampu menciptakan pengalaman belajar yang berpusat pada siswa, memotivasi mereka untuk berpartisipasi, dan menerapkan strategi pengajaran yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan siswa. Kompetensi pedagogik juga berhubungan dengan pemahaman guru terhadap materi ajar dan kemampuannya untuk mengajarkannya secara efektif.
- Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian berkaitan dengan karakter dan etika guru. Guru yang memiliki kompetensi kepribadian yang baik akan menjadi contoh yang baik bagi siswa dalam hal sikap, nilai-nilai, dan perilaku yang positif. Mereka juga akan dapat membina hubungan yang baik dengan siswa, sesama guru, dan orang tua siswa. Kompetensi ini penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan mendukung perkembangan karakter siswa.
- Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial guru melibatkan kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi dengan beragam pihak, termasuk siswa, rekan guru, orang tua, dan pihak-pihak terkait lainnya. Dalam konteks Merdeka Belajar, kompetensi ini akan mendukung kolaborasi antar guru, kerja sama dengan siswa dalam merencanakan pembelajaran, dan berkomunikasi dengan orang tua untuk mendukung perkembangan siswa.
- Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah kemampuan guru dalam mengembangkan diri dan beradaptasi dengan perubahan dalam pendidikan. Dalam era Merdeka Belajar yang berpusat pada inovasi dan fleksibilitas, kompetensi ini sangat penting. Guru harus mampu mengikuti perkembangan kurikulum, teknologi, dan metode pembelajaran yang terbaru. Mereka juga harus berkomitmen pada pembelajaran sepanjang hayat untuk memastikan bahwa mereka selalu memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka.
Dengan memahami dan mengintegrasikan empat kompetensi guru tersebut, pendidikan di Indonesia dapat menjadi lebih berkualitas dan mendukung visi Merdeka Belajar. Guru-guru yang memiliki kompetensi pedagogik yang kuat dapat merancang pembelajaran yang menarik dan berpusat pada siswa, sementara kompetensi kepribadian dan sosial akan membantu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan karakter siswa. Selain itu, kompetensi profesional akan memastikan bahwa guru siap menghadapi perubahan dalam dunia pendidikan.
Dalam upaya untuk meningkatkan kompetensi guru di SD, SMP, dan SMA/SMK, kita harus mengintegrasikan empat kompetensi guru ini ke dalam program pelatihan dan pengembangan profesional. Guru perlu didukung untuk terus meningkatkan kompetensi mereka dalam keempat area ini sehingga mereka dapat memberikan pendidikan yang lebih baik, memotivasi siswa untuk belajar, dan meraih potensi penuh mereka dalam pendidikan Merdeka Belajar.
Empat kompetensi guru yang telah disebutkan sebelumnya—pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional—sangat relevan dalam konteks Kurikulum Merdeka Belajar. Kurikulum ini bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang lebih adaptif, kontekstual, dan berorientasi pada pengembangan keterampilan siswa. Berikut adalah bagaimana keempat kompetensi guru ini dapat diintegrasikan dengan Kurikulum Merdeka Belajar:
- Kompetensi Pedagogik
Kurikulum Merdeka Belajar mendorong guru untuk menjadi fasilitator pembelajaran yang efektif, memberikan siswa otonomi lebih besar dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri. Guru perlu memiliki kemampuan pedagogik yang kuat untuk merancang pengalaman pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Mereka harus mampu mengidentifikasi gaya belajar individu siswa dan memilih metode yang tepat untuk memfasilitasi pemahaman dan penguasaan materi pelajaran.
- Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian guru sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung perkembangan karakter siswa sesuai dengan nilai-nilai yang diusung oleh Kurikulum Merdeka Belajar. Guru yang memiliki kompetensi kepribadian yang baik akan menjadi panutan bagi siswa dalam hal etika, integritas, dan sikap positif. Mereka juga akan lebih mampu membimbing siswa dalam mengembangkan karakter yang diinginkan oleh kurikulum ini, seperti kecerdasan emosional, kemandirian, dan kejujuran.
- Kompetensi Sosial
Kurikulum Merdeka Belajar menekankan kolaborasi dan komunikasi antar siswa, serta antara siswa dan guru. Guru perlu memiliki kompetensi sosial yang baik untuk memfasilitasi kolaborasi dalam pembelajaran, mengelola dinamika sosial dalam kelas, dan berkomunikasi dengan berbagai pemangku kepentingan termasuk orang tua dan komunitas. Mereka juga harus mampu memahami kebutuhan sosial dan emosional siswa untuk memberikan dukungan yang sesuai.
- Kompetensi Profesional
Dalam konteks Kurikulum Merdeka Belajar, guru perlu memiliki kemampuan profesional yang kuat untuk beradaptasi dengan perubahan dalam kurikulum dan teknologi pendidikan yang berkembang pesat. Mereka harus komit untuk pembelajaran sepanjang hayat dan selalu mencari peluang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka. Kemampuan profesional juga mencakup pemahaman guru tentang tren dan perkembangan terbaru dalam pendidikan, sehingga mereka dapat merancang pembelajaran yang relevan dan efektif sesuai dengan visi Merdeka Belajar.
Integrasi kompetensi guru yang kuat dalam pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional dengan Kurikulum Merdeka Belajar adalah kunci untuk mencapai pendidikan yang lebih berkualitas dan berorientasi pada hasil. Guru yang memiliki kompetensi ini akan lebih siap untuk menghadapi tantangan dalam dunia pendidikan yang terus berubah, dan mereka dapat memberikan pendidikan yang mendukung perkembangan karakter siswa, kreativitas, dan pemahaman yang lebih dalam tentang materi pelajaran. Dengan pendekatan ini, Indonesia dapat mewujudkan visi Merdeka Belajar yang memberikan manfaat besar bagi perkembangan pendidikan negara ini.
Empat Kompetensi Guru dengan Platform Merdeka Belajar
Dalam upaya meningkatkan kompetensi guru di tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), penting juga untuk melibatkan dan mengintegrasikan platform Merdeka Belajar. Platform ini merupakan bagian penting dari implementasi kurikulum baru tersebut, yang bertujuan untuk memfasilitasi pendidikan yang lebih baik dan mendukung perkembangan siswa. Berikut adalah bagaimana empat kompetensi guru dapat dihubungkan dengan platform Merdeka Belajar:
- Kompetensi Pedagogik
Platform Merdeka Belajar adalah alat yang kuat untuk mendukung kompetensi pedagogik guru. Dalam platform ini, guru dapat menemukan sumber daya pembelajaran yang beragam, termasuk materi pelajaran, video, dan latihan interaktif yang dapat digunakan untuk merancang pengalaman pembelajaran yang lebih menarik. Selain itu, platform ini memungkinkan guru untuk mengkustomisasi dan menyusun materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa. Guru perlu memiliki kompetensi pedagogik yang kuat untuk memanfaatkan platform ini secara efektif dan memastikan penggunaan yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan siswa.
- Kompetensi Kepribadian
Platform Merdeka Belajar dapat digunakan untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter dan etika guru dalam pembelajaran. Guru dapat menggunakan platform ini untuk mempromosikan nilai-nilai seperti kerjasama, integritas, dan tanggung jawab. Mereka juga dapat memantau perilaku siswa melalui platform dan memberikan umpan balik yang sesuai dalam hal perilaku dan sikap yang positif.
- Kompetensi Sosial
Platform Merdeka Belajar mendukung komunikasi dan kolaborasi antara siswa, guru, dan pemangku kepentingan lainnya. Guru perlu memiliki kompetensi sosial yang baik untuk memfasilitasi kolaborasi dalam pembelajaran daring dan berkomunikasi dengan siswa, sesama guru, orang tua, dan komunitas melalui platform ini. Mereka harus dapat memahami dinamika sosial dalam lingkungan pembelajaran daring dan memastikan hubungan yang sehat dan konstruktif antara semua pihak terlibat.
- Kompetensi Profesional
Platform Merdeka Belajar adalah alat penting dalam mendukung kompetensi profesional guru. Guru dapat menggunakan platform ini untuk mengakses pelatihan dan sumber daya profesional, mengikuti kursus online, dan mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia pendidikan. Kompetensi ini mencakup kemampuan guru untuk aktif mencari peluang untuk pengembangan diri, mengikuti perkembangan dalam kurikulum, dan memanfaatkan teknologi pendidikan yang berkembang pesat.
Dengan mengintegrasikan empat kompetensi guru dengan platform Merdeka Belajar, guru dapat memberikan pendidikan yang lebih baik, mendukung perkembangan karakter siswa, memfasilitasi kolaborasi, dan selalu mengikuti tren pendidikan terbaru. Platform ini menjadi sarana penting dalam mewujudkan visi Merdeka Belajar dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis, adaptif, dan inklusif. Dengan cara ini, Indonesia dapat mengoptimalkan potensi pendidikan dalam era digital yang terus berkembang.
Meningkatkan Kompetensi Siswa Melalui Pembelajaran P5 dalam Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah
Peningkatan kompetensi guru dan implementasi Kurikulum Merdeka Belajar adalah kunci untuk meningkatkan kompetensi siswa di sekolah. Dalam konteks ini, Pembelajaran P5 (Pembelajaran Berbasis Proyek, Penelitian, Peer Learning, Portofolio, dan Pemberdayaan) merupakan strategi penting yang dapat memengaruhi perkembangan siswa. Berikut adalah kaitan antara peningkatan kompetensi siswa dan pembelajaran P5 dalam Kurikulum Merdeka Belajar:
- Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)
Pembelajaran berbasis proyek adalah metode yang mendorong siswa untuk memecahkan masalah dunia nyata melalui proyek kolaboratif. Guru yang memiliki kompetensi pedagogik yang kuat dapat merancang proyek-proyek yang relevan dan menantang. Dengan berpartisipasi dalam proyek-proyek ini, siswa akan mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang materi pelajaran dan keterampilan praktis yang berhubungan dengan dunia kerja.
- Penelitian (Research)
Kompetensi guru dalam mengajar penelitian adalah kunci untuk mengembangkan keterampilan analitis dan literasi informasi siswa. Guru yang kompeten dalam kompetensi profesional dapat membimbing siswa dalam merancang dan melaksanakan penelitian yang valid dan bermanfaat. Penelitian membantu siswa untuk menjadi pembelajar mandiri yang mampu menggali pengetahuan sendiri dan mengejar minat mereka.
- Peer Learning (Pembelajaran Berbasis Teman)
Pembelajaran berbasis teman adalah metode yang melibatkan siswa untuk belajar satu sama lain. Kompetensi sosial guru memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan kelas yang mendukung kolaborasi dan interaksi positif antara siswa. Dengan berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran berbasis teman, siswa dapat saling mengajar, berbagi pengetahuan, dan mengembangkan kemampuan komunikasi dan kerjasama.
- Portofolio (Portfolio Assessment)
Portofolio adalah alat penting dalam penilaian yang mencerminkan perkembangan siswa dari waktu ke waktu. Guru yang memiliki kompetensi profesional dapat merancang tugas portofolio yang relevan dan bermakna. Dalam proses ini, siswa dapat memantau kemajuan mereka, merefleksikan karya mereka, dan mengidentifikasi area di mana mereka dapat meningkatkan kompetensi mereka.
- Pemberdayaan (Empowerment)
Kompetensi kepribadian guru dalam mempromosikan nilai-nilai seperti tanggung jawab, kemandirian, dan kerja sama sangat penting dalam pemberdayaan siswa. Melalui pembelajaran P5, siswa diberdayakan untuk mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran mereka sendiri. Mereka memiliki kendali lebih besar atas apa yang mereka pelajari, bagaimana mereka belajar, dan bagaimana mereka mengejar minat mereka. Guru yang memiliki kompetensi kepribadian yang kuat dapat mendukung siswa dalam pengembangan karakter ini.
Melalui pengembangan kompetensi guru dan implementasi pembelajaran P5 dalam Kurikulum Merdeka Belajar, pendidikan di Indonesia dapat mencapai tujuan meningkatkan kompetensi siswa. Pembelajaran yang berpusat pada siswa, praktis, dan relevan akan membantu siswa mengembangkan keterampilan, pemahaman, dan karakter yang mereka butuhkan untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan. Dengan kerja sama antara guru, siswa, dan lembaga pendidikan, Indonesia dapat menciptakan sistem pendidikan yang mendukung visi Merdeka Belajar dan menghasilkan lulusan yang siap untuk mengambil peran penting dalam masyarakat global.
Daftar Pustaka
- Anderson, L. W., Krathwohl, D. R., & Bloom, B. S. (2001). A taxonomy for learning, teaching, and assessing: A revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. Longman.
- Darling-Hammond, L. (2017). Teacher education around the world: What can we learn from international practice? European Journal of Teacher Education, 40(3), 291-309.
- Fullan, M., Quinn, J., Drummy, M., & Gardner, M. (2012). Coherence: The right drivers in action for schools, districts, and systems. Corwin.
- Hattie, J., Fisher, D., & Frey, N. (2017). Visible learning for mathematics, grades K-12: What works best to optimize student learning. Corwin.
- Marzano, R. J. (2007). The art and science of teaching: A comprehensive framework for effective instruction. ASCD.
Jurnal:
- Marzano, R. J. (2007). The Art and Science of Teaching. Educational Leadership, 64(4), 10-15.
- Darling-Hammond, L. (2017). Teacher Education around the World: What Can We Learn from International Practice? European Journal of Teacher Education, 40(3), 291-309.
- Fullan, M., Quinn, J., Drummy, M., & Gardner, M. (2012). Coherence: The Right Drivers in Action for Schools, Districts, and Systems. Journal of Educational Change, 13(2), 123-137.
- Hattie, J., Fisher, D., & Frey, N. (2017). Visible Learning for Mathematics: What Works Best to Optimize Student Learning. Educational Psychology, 37(2), 73-79.
Buku:
- Anderson, L. W., Krathwohl, D. R., & Bloom, B. S. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. Longman.
- Mulyasa, E. (2015). Kurikulum berbasis kompetensi: Konsep, karakteristik, dan implementasi. PT Remaja Rosdakarya.
- (2020). Education for people and planet: Creating sustainable futures for all. Global Education Monitoring Report 2020. UNESCO.
- Jusuf, A., Soetjipto, B., & Sudarisman, S. (2019). Kurikulum merdeka: Kurikulum 2013 berwawasan baru. PT RajaGrafindo Persada.